Pagi dan Gerimis

丁丁·阿达拉·林杜
杨berkelana semalam suntuk
门卡里卡桑团
杨梅林库克迪佩拉皮安
多纳多纳梅纳里迪乌达拉
daun memangku butiran lara
林杜·梅曼贾特·梅尤朱阿万
贝尔贾普·贾迪·林蒂克·胡扬
南蒂·门盖克·肯·桑团
Menyuruhnya pulang

(2014年11月16日,帕吉)


Pernahkah kamu merasa seperti mengenali hembusan angin yang menerpa tubuhmu di suatu pagi? Saya menganggapnya sebagai kerinduan yang kembali setelah gagal menampakkan diri。 Lalu dari situ terlahir诱饵诱饵berjudul’Pagi’yang merupakan cikal bakal lagu’Gerimis’。
Kerinduan punya sepasang kaki mungil yang kuat melompat sepanjang hari,namun seringkali tidak cukup berani untuk memperkenalkan dirinya sendiri。 Kehadirannya memang bukan untuk dimengerti。 Ia hanya sekadar ada dan sesekali menumpang pada genangan-genangan air yang tengah menanti giliran untuk naik ke atas langit。

Hamparan awan terbentuk dari kerinduan-kerinduan yang tidak pernah sampai。 吉卡·贝伦通(Jika Beruntung),玛雅·玛辛·瓦杰(Tuan atau Nonanya)。 Lucunya kala itu saya menutup puisi’Pagi’dengan larik yang membuatnya berbeda dengan lagu’Gerimis’。 Puisi’Pagi’mengandung keyakinan bahwa kita bisa menjadi rumah untuk seseorang。 Sementara’Gerimis’diggtakan begitu saya menyadari bahwa setiap orang berhak mengembara sebelum memilih tinggal。 Pun perhal kerinduan,tidak seharusnya menjadi jangkar yang menjerat langkah。

帕达·苏阿图(Pada suatu) 访谈,赛亚·佩纳 saya pernah)menuturkan bahwa’Gerimis’ialah tentang rasa jengah terhadap kerinduan seseorang。 Dan hal itulah yang melatarbelakangi tersematnya dua kalimat yang menutup lagu’Gerimis’- jangan kemari,jangan kembali 。 Sebab Senilan rindu saja tidak cukuplayak menjadi阿拉桑Bagi seseorang untuk kembali apalagi memulai sesuatu yang telah berakhir berulang kali,terlebih jika ia berencana untuk kembali berkemas selepas hujan reda。

**

(’Gerimis’bisa dinikmati melalui link-link berikut ini:

http://youtube.com/watch?v=_axdLaSbFvg)